#30DaysWritingChallenge

A MEMORY

 

Bagaimana kalian semua berpendapat dengan sebuah kata “Kenangan”?

Apakah kenangan sangat perlu untuk dikenang? Disimpan? Diingat selalu?


Bahkan kenangan terbaikpun tidak sepantasnya selalu kita ingat dan kenang, bagiku begitu. Kenapa?

Hidup ini selalu seimbang, apa yang terlihat tidak seimbang alam semesta akan bekerja menyeimbangkannya. Selalu ada pasangannya, selalu ada lawannya. Begitu juga dengan kenangan, kenangan baik dan buruk, kenangan bahagia dan kengan sedih. Semua kenangan itu bekerja membentuk pribadi kita, baik dan buruk kenangan semuanya tersimpan pembelajaran. 

Kenangan-kenangan adalah masalalu, semakin lama kita hidup maka semakin banyak masalalu yang kita punya, entah bermanfaat atau tidak itu semua tergantung pada bagaimana kita menghabiskan hidup, karena masa lalu yang berlalu begitu saja tidak sepantasnya menjadi kenangan apalagi untuk dikenang.

Terkadang diusia dimana kita semua sudah mampu berfikir arah kehidupan kita sendiri dan mulai mengerti arti kehidupan, segala macam jenis kenangan ini seringkali berkelebat disetiap jam-jam indah. Seperti sebelum tidur, hingga kita tidak sadar sudah terjaga sampai pagi. Lalu menangis terharu atau menyesali kenangan tersebut. Juga terkadang muncul disetiap waktu sendiri setelah melihat betapa suksesnya teman sebangku waktu sekolah dulu dalam sebuah foto yang terpantau dari beranda Instagram. Lalu kita Kembali terkenang ketika bersama mereka, harusnya kita juga ada sebahagia itu. Bukannya begitu?


Ya, hal seperti itu mampu merasuk kita, hingga terasa mematahkan semangat kita bahkan bisa mematahkan tulang-tulang ditubuh kita sehingga kita tidak bisa bangkitdan berdiri kembali. Itulah mengapa aku menulis, kenangan apapun itu tidak sepantasnya selalu dikenang. Lalu bagaimana dengan kenangan indah yang membuat kita tersenyum sepanjang hari? Apa itu juga tidak baik? Baiklah begini. Dulu sewaktu aku masih dibangku sekolah, aku termasuk anak yang tidak sulit mendapatkan peringkat bagus diakhir semester (bukan yang paling bagus ya). Setidaknya cukup untuk membanggakan kedua orang tua disetiap pembagian raport. Dimana aku bukan orang yang mengerahkan seluruh tenaga untuk mendapatkannya. Betapa banyak izin yang tertera di setiap raport ku izin sakit dan izin tidak jelas laiinnya. Sudah tidak terhitung berapa kelas yang aku lewatkan tapi tetap nilai raportku diakhir semester seperti sudah menunggu dan itu tidak pernah mengecewakan.

Hingga akhirnya masa-masa itu sekarang menjadi kenangan indah dan bahagia.KNamun kesombonganku waktu itu membentuk diriku menjadi pribadi yang instan yang memanfaatkan kenangan seperti “dulu juga aku bisa tanpa usaha keras” kenangan it uterus memberikan semangat yang sebenarnya membuatku bahagia tapi perlahan merusak system kerja otakku, aku lupa bahwa itu hanya kenangan indah yang zamannya sekarang sudah berbeda. Tidak akan mungkin terulang. Aku hanya akan tersenyum dan sakit hati karena kenyataan ini sudah  berbeda ketika mengenangan hal indah itu.

Semua hal ada porsinya, disini aku hanya ingin mengingatkan betapa hal yang berlebihan itu tidak pernah baik dilakukan. Aku tidak pernah bilang tidak ada yang boleh dikenang, tapi cukup kenang sebagai pelajaran jangan berlebihan jangan terbawa arus lalu menangisi semua itu sampai pagi. Kita semua tau betapa sakitnya hidup dimasa kita sudah mengerti hidup kita, betapa semua orang terlihat sukses dan bahagia di sekitar kita. Tidak, cukup kenangan itu menjadi pemacu esok hari. Kemarin kamu mendapat 5 jadikanlah besok naik satu tinngkat saja menjadi 6, atau kemarin kamu mendapat hari yang bahagia yaitu 8 ya hari ini sebaiknya kamu bisa dapat 9. Ya anggap saja begitu, kenangan adalah batu loncatan. Bagaimana menurutmu?


Mari mengenang dengan sepantasnya saja :)

Komentar

  1. mantab min, kenangan sama dengan rajutan. bisa saja dijadikan selimut tidur atau bisa juga dibingkai menjadi penghias ruang hidup. semangat terus minπŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘Œ

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selimut tidur dan penghias ruang hidup itu istilah yang mantap bgt. Makasi yaaa

      Hapus

Posting Komentar